Minggu, 28 April 2024
Pelaku Pembunuhan Wanita Tanpa Busana di Kampar Ditangkap, Ini Motifnya | 1.500 CJH Riau Ikuti Launching Senam Haji dan Launching Batik Haji | Sambut Tokoh-tokoh Kampar di Pekanbaru, Pj Bupati Dukung Bagholek Godang Masyarakat Kampar | Polsek Tambang Tangkap Pelaku Narkoba di Depan SPBU Rimbo Panjang | Mantan Bupati Inhil Indra Muchlis Adnan Meninggal Dunia, Pj Gubri Sampaikan Ucapan Duka | Kapolda Riau M Iqbal: Jangan Ada Lagi Diksi Kampung Narkoba di Pekanbaru, Sikat Habis!
 
Hukrim
Bejat!, Gegara Hutang Inah Diperkosa Lalu Dipanggang hingga Nyawa Melayang

Hukrim - - Rabu, 23/01/2019 - 20:44:10 WIB

SULUHRIAU- Inah Antimurti (20) dibunuh secara sadis, mayatnya ditemukan telah hangus dibakar tepat di atas spring bed di Ogan Ilir, Sumatra Selatan.

Ternyata, kasus pembunuhan sadis ini dilatabelakangi masalah utang Inah dengan pelaku.

Inah merupakan warga asal Gelumbang, Muaraenim. Inah tewas dibunuh pelaku yang berjumlah 5 orang, yakni Asri (30-Buron), Abdul Malik (21), Feriyanto (25), YG (16) dan FB (16).

Pembunuhan sadis ini terjadi pada Sabtu (19/1) sekitar pukul 22.00 WIB di rumah kontrakan Asri di jalan lintas Prabumulih-Indralaya. Sebelum dibunuh, korban dan pelaku sempat nyabu bersama sebelum akhirnya korban diperkosa.

Abdul Malik, mengatakan dirinya melihat sendiri saat Asri memperkosa korban di dalam kamar berukuran 3x3 meter. Tidak lama setelah pemerkosaan, Inah sempat berteriak dan minta tolong.

"Saya lihat dia (Inah) main sama Asri di kamar, nggak lama terdengar dia minta tolong. Pas saya lihat Asri mukul pakai kayu balok di kamar 2 kali sampai mati," kata Abdul Malik saat ditemui di Polda Sumsel, Rabu (23/1/2019).

Tak lama setelah korban tewas, pelaku Asri meminta tolong pada Abdul Malik, Fariyanto, FB dan YG agar mengangkat kasus spring bed ke mobil pikap yang sudah ada di depan kontrakan. Selain itu, Abdul Malik diminta mencari karung bersama FB. Setelah karung itu dapat, Asri meminta YG untuk membeli bensin 4 litter di warung terdekat.

Saat YG membeli bensin, Abduk Malik diminta Asri membantu memasukkan korban ke dalam karung dalam kondisi telanjang bulat. Tapi Asri memberikan kesempatan kepada Malik bersetubuh dengan korban meskipun sudah tidak bernyawa.

Setelah puas melampiaskan nafsunya, Abdul Malik diminta Asri memasukkan Inah ke karung. Bahkan karena tidak muat, Inah pun diikat dengan kawat.

"Itu kan nggak muat dimasukkan dalam karung, jadi kami ikat. Kalau yang bakar itu Asri sendiri sama si Fery, saya nggak ikut," imbuh Malik, yang kedua betisnya ditembak polisi.

Setelah korban masuk dalam karung, mereka sama-sama mengangkat kasur spring bed ke mobil pick up. Tidak ada satupun warga yang melihat karena di kontrakan itu hanya ada 2 pintu.

"Nggak ada yang lihat, kontrakannya itu cuma 2 pintu. Satu pintunya nggak ada orang, kosong," kata Malik.

Setelah spring bed berada di atas mobil pick up, korban pun diangkat ke mobil. Selanjutnya korban diletakkan di bawah spring bed. Sementara pelaku duduk di atas spring bed.

"Mayatnya diletakkan di bawah kasur. Jadi yang bawa Asri sama Fery. Kami bertiga tinggal di kontrakan," sambung Malik.

Selang 4 hari, Keempat pelaku ditangkap di rumah masing-masing di Muaraenim, Sumsel. Satu orang lagi masih dalam perburuan polisi. Namun, Asri, masih DPO alias buron.

Kepada polisi, para pelaku mengatakan, motif pembunuhan ini karena utang Ina ke Asri. Abdul Malik Cs mengaku hanyalah orang suruhan Asri.

"Motif sejauh ini karena utang. Untuk itu utang apa, yang jelas korban ada punya utang kepada si pelaku Asri (DPO)," kata Kapolda Sumsel, Irjen Zulkarnain saat rilis di RS Bhayangkara.

Sumber: detik.com | Editor: Jandri





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved