Jum'at, 29 Maret 2024
Safari Ramadhan, Komut Beri Apresiasi Kinerja PLN Icon Plus SBU Sumbagteng | 303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres | Nekat Bobol Warung, Seorang Remaja Tertangkap Warga dan Diserahkan ke Polsek Siak Hulu | Koramil 02 Rambah Kodim 0313/KPR Rohul Berbagi Takjil pada Masyarakat | Tak Patut Ditiru, Viral Video Pungli Trotoar untuk Hindari Kemacetan | Nuzul Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan
 
Pendidikan
Rektor Salah Satu Universitas di Riau Dipolisikan karena Disertasi, Antara Etika Vs Pidana

Pendidikan - - Selasa, 11/12/2018 - 09:59:17 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru - Mahasiswa S3 Universitas Riau, Komala Sari, mempolisikan dosen pengujinya, Dr Mubarak. Gara-garanya, Komala tak diterima dilempar draf disertasi. Saksi mata menyangkal.

Jauh sebelum itu, Komala sudah membuat gaduh grup WhatsApp mahasiswa S3. Mubarak mencoba bersabar.

"Sejumlah mahasiswa S3 mengatakan, komentar dia (Komala) di grup WA bisa dikenakan UU ITE. Tapi saya tak mau. Saya bilang, ya mungkin dia lagi kesal saja," kata Rektor Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) itu seperti dilansir detik.com Selasa (11/12/2018).

Sejurus kemudian, Komala meminta agar Mubarak diganti sebagai penguji. Mubarak tidak mempermasalahkan. Namun Komala memintanya langsung ke Sekretariat S3 Universitas Riau.

"Dia malah marah-marah ke saya, berbicara soal pekerjaan kegiatan proyek. Kegiatan itu sendiri ada di Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) di Umri. Memang awalnya saya mengenakan Komala ini ke LPPM di sini. Dia sepertinya kecewa dengan saya soal kerja sama dengan LPPM," ujar Mubarak.

"Dia tetap marah ke saya soal proyek kerja sama itu. Saya sampaikan ke dia, demi Allah saya tidak mengerti masalah yang dia sampaikan. Kalaupun ada kendala, ya, sampaikanlah secara baik-baik ke LPPM," lanjut Mubarak.

Sikap Komala membuat emosi Mubarak terpancing. Ia akhirnya tak kuasa menahan emosi dan melempar draf disertasi.

"Saya ambil disertasinya yang ada di depan, saya lemparkan ke pintu. Akhirnya berserak (di ruang tamu). Tidak ada mengenai badannya. Dia mengumpulkannya. Saya langsung merasa iba," cerita Mubarak.

Peristiwa itu disaksikan oleh Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Riau, Fitri Retno, yang juga ada di ruangan. Menurutnya, perilaku Komala memang sudah kelewatan.

"Saya melihat, sebenarnya sih nggak ada aturan, kalau sama dosen harus begini, sebenarnya nggak. Etika manusia biasa sudah tidak ada di situ (perilaku Komala)," kata Fitri.

Fitri menyebutkan, saat disertasi dilempar memang tidak mengenai Komala. Sebab, posisi Komala berhadapan dengan Mubarak, sedangkan disertasi dibuang ke samping ke arah pintu.

"Itulah yang saya lihat, karena saya ada di tempat itu," tutup Fitri.

Namun Komala menyikapinya berbeda. Komala memilih melaporkan hal itu ke polisi. Versi Komala, disertasi itu dilempar mengenai tangannya.

"Ketika membahas itu, tiba-tiba beliau melempar disertasi saya setebal lebih dari 250 halaman hingga mengenai tangan saya," ujar Komala.

Kabid Humas Polda Riau Kombes Sunarto membenarkan adanya laporan tersebut pada 3 Oktober 2018. Sunarto menjelaskan kasusnya tengah dipelajari oleh Dirkrimum.

"Iya, ada laporannya. Namun saya masih belum mendapat informasi perkembangan terakhir penanganan perkaranya," kata Sunarto.   

Sumber: detik.com | Editor: Jandri





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved