Sabtu, 27 April 2024
Polsek Tambang Tangkap Pelaku Narkoba di Depan SPBU Rimbo Panjang | Mantan Bupati Inhil Indra Muchlis Adnan Meninggal Dunia, Pj Gubri Sampaikan Ucapan Duka | Kapolda Riau M Iqbal: Jangan Ada Lagi Diksi Kampung Narkoba di Pekanbaru, Sikat Habis! | Peringatan 78 Tahun TNI AU Masyarakat Riau akan Disuguhi Aneka Atraksi di Lanud Roesmin Nurjadin | SULUHRIAU, Pekanbaru – Ribuan pendaftar calon anggota Polri dari 12 kabupaten/kota memenyhi halama | Sumringahnya Timnas Indonesia di Piala Asia U-23 2024 setelah Kalahka Korsel Melalui Adu Penalti
 
Ekbis
Pedagang Mobil Bekas Kebanjiran Untung dari Musim Kampanye

Ekbis - Editor: Jandri - Minggu, 09/12/2018 - 13:53:31 WIB

SULUHRIAU- Masa kampanye menjelang pemilihan umum 2019 sudah dimulai sejak September 2018. Selama periode ini, ternyata membawa rezeki untuk pedagang mobil bekas.

Hal ini wajar, sebab mobil second hand memiliki banderol lebih murah ketimbang membeli mobil baru. Sehingga mobil-mobil bekas bisa menjadi alternatif untuk kendaraan operasional pada musim kampanye.

Salah seorang pedagang dari showroom mobil bekas di Mega Glodok Kemayoran, Jakarta mengatakan, mobil yang dibeli untuk kampanye beragam jenisnya.

"Pernah ada yang datang ke sini cari Daihatsu Granmax, bilangnya buat kampanye, mau dibikin jadi ambulans. Ada juga mobil-mobil lain," kata salah seorang pedagang enggan disebut jatinya seperti dilansir VIVA.

Dia mengatakan, sebagai pedagang memang tidak menanyakan secara detail kepada pembeli yang datang ke showroom-nya, untuk apa kendaraan bekas yang dibelinya. Namun, pembeli biasanya langsung menceritakan kebutuhannya, jenis mobil, dan kisaran dana yang dimiliki.
 
Untuk pembelian mobil bekas untuk kampanye, kata dia, biasanya pembayaran dilakukan secara tunai, bukan melalui sistem kredit. "Biasanya kalau untuk dipakai kampanye, cash. Entah itu transfer langsung semuanya atau pakai sistem uang muka dulu," kata dia.

Sementara itu, pedagang mobil bekas dari showroom Langgeng Indah Makmur, Halim mengatakan, pembelian mobil bekas secara tunai memang banyak dilakukan selama musim kampanye. "Kalau belinya cash, kami sering tanya buat apa. Enggak sedikit, pembeli bilang buat operasional kampanye, tapi ada juga yang memang buat pribadi," ujarnya.

Untuk pembelian mobil yang dilakukan lembaga atau organisasi, kata Halim, berdasarkan pengalamannya, memang terkadang sulit disetujui oleh pihak lembaga pembiayaan.

"Leasing kan lihat dulu, kalau risiko gagal bayarnya tinggi, mereka enggak akan setujui. Jadi memang orang beli cash, atau biasanya pakai nama pribadi, nanti baru dijadikan kendaraan operasional, termasuk buat kampanye," kata Halim. [jan,vvc]





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved