Kamis, 25 April 2024
KPU Provinsi Riau Buka Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubri-Wagubri 2024 | Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop Publisher Rights Bersama Ketua Dewan Pers | Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop ''Publisher | Cak Imin Nyatakan Kerja Sama dengan Prabowo di Pemerintahan Berikutnya | Prabowo-Gibran Resmi Ditetapkan Presiden-Wakil Presiden 2024-2029 | Maju Pilgubri, Edy Natar Nasution Daftar di Partai Demokrat Riau
 
Sosial Budaya
Panitia Optimistis Reuni 212 Dihadiri 4 Juta Orang Meski Diduga Digembosi

Sosial Budaya - - Rabu, 28/11/2018 - 20:24:58 WIB

SULUHRIAU- Ketua Steering Committee Reuni Akbar Mujahid 212, Muhammad Al-Khaththath mengklaim bakal ada empat juta orang yang akan ikut aksi 2 Desember 2018 mendatang di Jakarta.

"Diprediksi akan ada empat juta yang kumpul di Monas," kata dia di Gedung Dewan Dakwah Islam Indonesia, Senen, Jakarta Pusat, Rabu (28/11/2018).

Namun, jumlah itu diduga masih bisa bertambah. Pasalnya, pada aksi 212 lalu saja jumlah massa yang hadir mencapai tujuh juta orang.

"Pada waktu itu, tujuh juta dulu kami gak pernah prediksi. Sampai empat juta saja nggak prediksi. Kita mula-mula mau adakan 212 di Bundaran HI, karena luas awalnya. Lalu kita diarahkan di Monas saja, tapi membludak ke HI sampai ke Atrium, Tanah Tinggi. Jadi itu di luar prediksi," ucapnya.

Sementara itu, Ketua Organizing Committee Reuni Akbar Mujahid 212, Bernard Abdul Jabar menambahkan pihaknya mendapati adanya upaya penggembosan yang diduga dilakukan oknum aparat. Salah satu upaya penggembosan ini terjadi di Malang, Jawa Tengah.


"Info dari Malang, 26 PO Bus yang sudah dibayar lunas dibatalkan. Inilah penggembosan dan sangat memprihatinkan untuk menggagalkan acara reuni ini," ucap Bernard.

Upaya penggembosan diduga juga dilakukan dengan cara pengembalian tiket kereta. Oknum aparat juga menyebut acara itu merupakan acara politik agar massa tidak datang ke Jakarta.

Namun, massa diimbau tak usah khawatir. Mereka diminta tak usah takut dan tetap datang meramaikan.

Sementara itu, acara Reuni Akbar Mujahid 212 yang digelar 2 Desember 2018 di kawasan Monas itu akan dimulai sejak pukul 03.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB.

Penanggungjawab acara, Slamet Ma'arif menegaskan acara ini murni ajang silaturahmi dan bukan ajang politik praktis atau mendukung salah satu pasangan calon presiden-wakil presiden tertentu. Ia menegaskan tidak boleh ada atribut politik dalam acara, untuk itu pihaknya menyiapkan 6.700 anggota pengamanan yang akan menindak.

"Semua berlangsung di Monas. Bahwa kepada Masyarakat Indonesia, terutama Alumni 212 di Monas tersentral bukan di tempat lain. Insya Allah akan berkumpul jutaan umat Islam. Yang hadir diminta waspada, kumpul di masjid tertentu untuk yang dari luar Jakarta, jam 01.00 jalan kaki ke Monas sama-sama," kata dia.

Acara akan diisi dengan tahajud bersama, subuh berjamaah, dzikir, istighosah kubro, mendengarkan tausiah agama, selebrasi bendera tauhid warna-warni dan bendera merah putih, juga penghargaan untuk generasi muda  Tauhid Milenial Award 212.

Dia menyebut acara diperuntukkan guna menguatkan kembali Ghirah serta Ukhuwah Islamiyah dalam bingkai bela tauhid dan bela NKRI.

Bernard menambahkan acara kali ini ditambahi kata 'mujahid', karena sesuai arahan Pimpinan Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab.

"Sehingga pada tahun kedua ini kami namakan Reuni Akbar Mujahid 212. Jadi melingkupi termasuk yang mereka tidak datang Aksi 212 tapi punya semangat Aksi 212 itu juga mujahid 212," kata dia menambahkan.

Sumber: Viva.co.id | Editor: Jandri





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved