Jum'at, 29 Maret 2024
Safari Ramadhan, Komut Beri Apresiasi Kinerja PLN Icon Plus SBU Sumbagteng | 303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres | Nekat Bobol Warung, Seorang Remaja Tertangkap Warga dan Diserahkan ke Polsek Siak Hulu | Koramil 02 Rambah Kodim 0313/KPR Rohul Berbagi Takjil pada Masyarakat | Tak Patut Ditiru, Viral Video Pungli Trotoar untuk Hindari Kemacetan | Nuzul Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan
 
Internasional
Macron akan Pidato Kenegaraan Pasca Demo BBM Ricuh di Paris

Internasional - - Senin, 26/11/2018 - 08:15:09 WIB

SULUHRIAU- Presiden Perancis Emmanuel Macron akan menyampaikan pidato ke negaraan terkait demo BBM yang berakhir ricuh di Kota Paris, Prancis. Demo atas kenaikan pajak dan bahan bakar ini menjadi gerakan melawan kebijakan bisnis dan ramah lingkungan pemerintah.

Dilansir dari AFP, Senin (26/11/2018), puncak bentrokan terjadi antara pengunjuk rasa yang memprotes kenaikan BBM dengan kepolisian di Kota Paris pada Minggu (25/11/2018). Kerusuhan terbesar di Kota Paris terjadi di Champs-Elysees.

Istana kepresidenan mengatakan Macron dijadwalkan akan berpidato pada Selasa (27/11) besok. Pidatonya ini terkait transisi ekologi, yang diharapkan dapat mengatasi protes yang saat ini terjadi di kota Paris.

Pemerintah sendiri menyalahkan rakyat kecil yang juga aktivis ulta-kanan. Di mana aktivis ini membawahi 8.000 demonstran yang seragam menggunakan rompi kuning.

Menteri Ekonomi, Bruno Le Maire mengakui bahwa demo kali ini tidak hanya tekait bahan bakar. dia menambahkan bahwa lebih baik melakukan pekerjan untuk meningkatkan standar hidup.

"Krisis saat ini jauh melampaui sekedar masalah bahan bakar. Pekerjaan lebih baik dibayar untuk meningkatkan standar hidup," ujarnya.

"Sudah waktunya untuk mendengarkan Prancis," katanya di televisi BFM

Sebelumnya, bentrokan antara pengunjuk rasa yang memprotes kenaikan BBM dengan kepolisian setempat. Kepolisian setempat telah menahan 101 orang di Paris, di antaranya 24 orang terluka dalam bentrokan di Champs Elysees.

"Besok saya akan menyatukan perwakilan Departemen Ekonomi dan Keuangan dari pengecer, pedagang, pengrajin, kamar dagang dan federasi Medef perusahaan untuk menilai situasi ekonomi, dampaknya terhadap penjualan dan pada ekonomi kita dan konsekuensi yang harus kita tarik," Maire mengatakan kepada BFM TV.   

Sumbr: detik.com |Editor: Jandri





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved