Jum'at, 29 Maret 2024
Menguak Misteri Lailatul Qadar | Safari Ramadhan, Komut Beri Apresiasi Kinerja PLN Icon Plus SBU Sumbagteng | 303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres | Nekat Bobol Warung, Seorang Remaja Tertangkap Warga dan Diserahkan ke Polsek Siak Hulu | Koramil 02 Rambah Kodim 0313/KPR Rohul Berbagi Takjil pada Masyarakat | Tak Patut Ditiru, Viral Video Pungli Trotoar untuk Hindari Kemacetan
 
Ekbis
Pemrov Riau Dorong Sagu Sebagai Pangan Dunia

Ekbis - - Selasa, 07/08/2018 - 20:23:13 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru- Pemrov Riau menjadi tuan rumah pelaksanaan 4 Th Annual Asean Sago Symposium untuk mendorong negara-negara maju dan Asean menjadikan sagu sebagai pangan dunia.

4 Th Anual Asean Sago Symposium  bertema 'Sagu As Strategic Commodity of the world", Selasa di Hotel Pangeran Selasa (7/8/2018).

Kegiatan ini dibuka Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman. Dalam kesempatan itu, ia mengatakan kegiatan tersebut mempromosikan potensi sagu di Riau.

Menurutnya, permintaan sagu Riau terus mengalami peningkatan, khususnya dari kabupaten kepulauan meranti sebagai daerah sentra penghasil sagu.

Bahkan saat ini mendapatkan olahan makanan dari sagu, seperti di restoran dan hotel sudah banyak ditemui, apalagi rasanya enak dan secara kesehatan juga sangat baik.

Menurut Gubernur, selain Riau yang bukan penghasil padi membutuhkan ribuan ton beras untuk mencukupi kebutuhan pangan penduduk, maka sagu bisa menjadi alternatif dalam diversifikasi pangan.

Sementara itu, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementrian Pertanian RI Dr. Ir. Agung Hendriadi daalam pidatonya mengungkapkan, Indonesia memiliki keanekaragaman Hayati yang luar biasa, dimana salah satunya Sagu yang diyakini mampu menjadi kekuatan dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan Nasional.

Saat ini kata Agung, pihaknya tengah melakukan Diversifkasi Pangan dengan menjadikan Pangan asli Indonesia sebagai sumber Karbohidrat yang sehat dan bergizi bagi masyarakat Indonesia yang produktif.

Sagu sebagai salah satu pangan lokal yang kaya karbohidrat sehat dan bergizi turut menjadi fokus program Divertifikasi, dengan mendorong pengolahan Sagu menjadi variasi makanan yang nikmat untuk dikonsumsi masyarakat.

Untuk mensukseskan hal itu, Badan Ketahanan Pangan RI fokus pada 2 strategi, yakni Hulu dan Hilir. Khusus untuk Hilir dijelaskan Agung dengan mengembangkan pangan lokal berbasis industri rumah tanggal, Penggalian resep menunusantara, dan Gerakan kampanye konsumsi pangan. Sementara di sektor Hulu dengan mendorong produksi Sagu.

Ia menyatakan siap mendukung Mandatori Sagu menjadi pangan strategis Nasional, namun untuk mensukseskannya ia meminta Industri dan Pemerintan Daerah memacu produksi Sagu Indonesia minimal 1 juta Ton atau minimal 10 persen bahan baku industri makanan menggunakan Sagu.

"Untuk Mandatori setidaknya produksi Sagu harus mencapai 1 juta Ton, dan industri sudah menggunakan minimal 10 persen produksi Sagu, semoga produksi Sagu Indonesia dapat meningkatkan ketahan pangan Nasional yang sama sama kita upayakan," pungkasnya.

Pada kesempatan itu Provinsi dan Kabupaten Penghasil Sagu di Indonesia, melakukan gebrakan bersejarah dengan mengeluarkan pernyataan sikap kepada Pemerintan Pusat melalui Kementrian Pertanian RI, yang dibacakan oleh Noah Kabisa M.Sc Asisten II Pemprov Papua, bersama Bupati Kepulauan Meranti Drs. H. Irwan M.Si dan Perwakilan Kabupaten penghasil Sagu Indonesia lainnya.

Simposium dihadiri Kementerian Pertanian, Dinas Tanaman Pangan se Indonesia, Perwakilan negara Asean, Jepang dan negara-negara maju lainnya khususnya dari Eropa. [slt]





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved