Jum'at, 26 April 2024
Polisi Gerebek Bandar Narkoba Kampung Dalam, Ada yang Mencebur ke Sungai dan Satu Orang Diamankan | Ketua LPTQ: Pekanbaru Berpeluang Besar Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Tingkat Provinsi Riau | Tak Kantongi Izin, Disperindag Pekanbaru Segel Dua Gudang di Komplek Pergudangan Avian | laku Pencabul Bocah Hingga Hamil dan Melahirkan Ditangkap Polsek Siak Hulu | Lagi, Satnarkoba Polres Kampar Tangkap Pelaku Narkoba di Kebun Sawit Desa Kualu | KPU Provinsi Riau Buka Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubri-Wagubri 2024
 
Sosial Budaya
Haru, Ini Alasan Imam Masjid yang Bertahan Salat saat Gempa

Sosial Budaya - - Selasa, 07/08/2018 - 08:25:23 WIB

SULUHRIAU- Linimasa dunia maya ramai memviralkan sebuah video yang merekam gambar seorang imam masjid yang tetap bertahan saat gempa mengguncang Lombok, Bali, dan Sumbawa dengan kekuatan hingga 7 Skala Richter.

Imam tersebut terus menjaga salatnya dan tak putus melantunkan ayat kursi sementara tubuhnya bergoyang kencang.

Dilaporkan tvOne, masjid tempat Imam tersebut adalah masjid As Syuhada dan berlokasi di Denpasar, Bali. Menurut kesaksian Pungkasandi Putra alias Ipung, seorang jemaah sekaligus pengurus masjid As Syuhada, Imam yang menjadi perbincangan dunia maya bernama Syekh Arafat.

Ia berasal dari negara Yaman, dan saat gempa terjadi imam masjid sedang memimpin salat Maghrib. Ipung mengaku, rekaman memang dilakukan oleh pengurus masjid untuk mengabadikan suara imam yang indah dan merdu.

"Kami memang sudah berniat merekam beliau, karena beliau memiliki suara yang indah dan merdu. Dan setiap memimpin salat, kami menyukai suaranya, dan ingin orang lain juga mendengar dan bisa menikmati suara beliau. Makanya kami rekam," ujar Ipung, Selasa, (7/8/2018).

Ia mengatakan, mengambil gambar saat Imam Syekh Arafat sedang memimpin salat itu dilakukan untuk live di Facebook.

Ipung mengaku tidak berencana macam-macam, dan juga tidak menyangka akan terjadi gempa. Ia hanya ingin membagi kepada orang lain soal lantunan merdu suara Syekh Arafat. "Saat gempa terjadi saya berada di belakang mimbar, saya juga ikut berjemaah," ujarnya.

Saat ini, lanjut Ipung, Syekh Arafat memilih tidak mau bertemu dengan media. Ia khawatir akan ada terselip riya jika ia berbicara pada media.
 
Ipung mengaku sempat berbincang dengan Syekh Arafat saat gempa berhenti dan salat selesai dilakukan. Ia bertanya mengapa Syekh Arafat tetap melanjutkan salat dan tak melarikan diri ketika gempa mengguncang dengan kuat.

"Syekh bilang, sebagai Muslim kita wajib menyerahkan nyawa kita pada Allah SWT. Dan saat itu ia adalah Imam sehingga wajib mempertahankan salatnya hingga selesai. Menurut Syekh Arafat, gempa ini tidak seberapa jika dibandingkan kepanikan kita di Yaumil Akhir nanti," tutur Ipung. 

Imam juga secara spontan melantunkan ayat kursi dan mengulang kalimat pertama di ayat kursi karena mengagungkan kebesaran Allah yang ditunjukkan melalui gempa bumi.

Masjid As Syuhada tidak mengalami kerusakan berat meski gempa cukup kuat menggoyang. Hanya bagian lantai masjid yang mengalami retak-retak.

Ipung mengatakan untuk sementara lantai masjid akan disemen untuk menutup keramik-keramik tajam yang retak dan rusak di bagian lantai.

Sumber: Viva.co.id | Editor: Jandri






 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved