Jum'at, 26 April 2024
Polisi Gerebek Bandar Narkoba Kampung Dalam, Ada yang Mencebur ke Sungai dan Satu Orang Diamankan | Ketua LPTQ: Pekanbaru Berpeluang Besar Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Tingkat Provinsi Riau | Tak Kantongi Izin, Disperindag Pekanbaru Segel Dua Gudang di Komplek Pergudangan Avian | laku Pencabul Bocah Hingga Hamil dan Melahirkan Ditangkap Polsek Siak Hulu | Lagi, Satnarkoba Polres Kampar Tangkap Pelaku Narkoba di Kebun Sawit Desa Kualu | KPU Provinsi Riau Buka Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubri-Wagubri 2024
 
Daerah
Heboh Sapi Berkepala 2 di Inhu, Ini Penjelasan Ilmiahnya

Daerah - Jandri - Rabu, 18/07/2018 - 08:51:23 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru- Bayi sapi di Desa Alang Kepayang, Rengat Barat Indragiri Hulu (Inhu), Riau membuat heboh warga setempat.

Penampakan sapi tak seperti pada umumnya. Sapi ini memiliki kepala dua.
Seperti apa penjelasan secara ilmiahnya?

Kelahiran bayi sapi ini tergolong langka. Dia memiliki kepala dua dengan posisi dempet serta telinga dua. Sementara kakinya tetap empat.

Fenomena langka ini bukan fenomena yang aneh apalagi dikaitkan dengan hal mistis. Secara ilmiah, sapi berkepala dua di Inhu ini memiliki pertumbuhan yang tidak sempurna saat proses pembelahan sel.

"Proses pembelahan selnya itu mungkin pembentukannya kembar. Sehingga yang satu bagian tubuhnya nggak sempurna. Sama kejadiannya seperti kembar siam. Salah satu tidak sempurna jadi menempel," ujar Peneliti Peternakan Bram Brahmantiyo Rabu, (18/7/2018).

Bram menjelaskan, kelahiran langka sapi dalam kondisi cacat itu bukan hal baru. Sejumlah kasus pernah ditemukan bahkan ada yang kaki-kaki sapi menempel di perut. Umumnya hal itu terjadi karena kurangnya nutrisi saat pembelahan sel.

"Ketika pembelahan selnya kurang nutrisi sehingga ada yang cacat. Kadang-kadang ada yang kaki nempel di perut, kaki empat ada empat lagi di dadanya. Informasi genetiknya itu dua ekor tapi informasi genetik karena kekurangan nutrisi sehingga yang satu tumbuh yang satu terkalahkan biasanya," jelas Bram.

Sapi berkepala dua ini memiliki kekurangan soal daya tahan pada tubuhnya. Itu dikarenakan ada informasi genetik yang tidak lengkap sehingga berpengaruh pada daya tahan dan umur sapi.

"Karena tidak lengkap biasanya ada beberapa mati dini. Bahkan ada yg sempat tidak lahir karena informasinya itu nggak lengkap, daya tahan tubuhnya nggak bagus," katanya.(dtc, jan)






 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved