Sabtu, 27 April 2024
Polsek Tambang Tangkap Pelaku Narkoba di Depan SPBU Rimbo Panjang | Mantan Bupati Inhil Indra Muchlis Adnan Meninggal Dunia, Pj Gubri Sampaikan Ucapan Duka | Kapolda Riau M Iqbal: Jangan Ada Lagi Diksi Kampung Narkoba di Pekanbaru, Sikat Habis! | Peringatan 78 Tahun TNI AU Masyarakat Riau akan Disuguhi Aneka Atraksi di Lanud Roesmin Nurjadin | SULUHRIAU, Pekanbaru – Ribuan pendaftar calon anggota Polri dari 12 kabupaten/kota memenyhi halama | Sumringahnya Timnas Indonesia di Piala Asia U-23 2024 setelah Kalahka Korsel Melalui Adu Penalti
 
Internasional
Selidiki Skandal 1MDB Era Najib, Ketua Komisi Antikorupsi Diancam

Internasional - - Selasa, 22/05/2018 - 14:10:40 WIB

SULUHRIAU, Kuala Lumpur - Ketua Komisi Antikorupsi Malaysia (MACC) Mohd Shukri Abdull mengungkapkan bahwa dirinya pernah dilecehkan dan diancam saat menyelidiki skandal korupsi yang menyelimuti 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

Bahkan sebutir peluru pernah dikirim ke rumah Shukri.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (22/5/2018), hal ini diungkapkan Shukri saat menjelaskan agenda pemanggilan mantan Perdana Menteri (PM Malaysia, Najib Razak ke kantor MACC hari ini. Shukri sempat mengusap air matanya yang menetes saat dia menjelaskan pengalaman emosionalnya ini.

"Kami memiliki sumber-sumber intelijen kami sendiri, yang menyebut saya akan ditangkap dan dijebloskan ke penjara, karena saya dituduh menjadi bagian dari konspirasi untuk menggulingkan pemerintah," ungkap Shukri dalam konferensi pers, sembari menitikkan air mata.

"Saya dikirimi sebutir peluru ke rumah saya. Saya tidak pernah memberitahu istri atau keluarga saya. Saya bahkan tidak membuat laporan polisi," imbuhnya.

Shukri menuturkan bagaimana dirinya mendapat perlindungan polisi saat mengunjungi Amerika Serikat (AS) untuk membahas penyelidikan 1MDB, setelah dia curigai dikuntit oleh pejabat keamanan Malaysia. "Kami ingin memulangkan uang yang dicuri kembali ke negara kita. Namun kami malah dituding menggulingkan negara, kami dituduh menjadi pengkhianat," imbuhnya.

Shukri pernah menjabat Wakil Ketua MACC saat badan antikorupsi itu sedang menyelidiki skandal mega korupsi 1MDB pada era Najib. Dia pensiun pada Agustus 2016 di usia 56 tahun. Dia pensiun setelah penyelidikan 1MDB oleh MACC disetop tiba-tiba sejak pertengahan tahun 2015. Oleh PM Mahathir Mohamad, Shukri ditunjuk menjabat Ketua MACC yang baru, menggantikan Dzulkifli Ahmad yang mengundurkan diri pekan lalu.

Ketua Komisi Antikorupsi Malaysia, Mohd Shukri Abdull, untuk pertama kali mengungkapkan ancaman yang pernah diterimanya saat menyelidiki skandal 1MDB era NajibKetua Komisi Antikorupsi Malaysia, Mohd Shukri Abdull, untuk pertama kali mengungkapkan ancaman yang pernah diterimanya saat menyelidiki skandal 1MDB era Najib Foto: thestar.com.my

Aksi terbaru MACC memanggil Najib untuk dimintai keterangan ini merupakan langkah awal dari penyelidikan baru terkait dugaan penyelewengan dana miliaran dolar Amerika dari 1MDB. Skandal 1MDB mencuat sejak tahun 2015 namun penyelidikan dihentikan di tengah jalan. Ditegaskan Shukri bahwa Najib dipanggil untuk datang ke kantor MACC guna dimintai keterangan, bukan untuk ditangkap atau didakwa.

Pemanggilan Najib ini diduga terkait aliran dana sebesar US$ 10,6 juta, setara 42 juta ringgit (Rp 146 miliar), dari SRC International ke sebuah rekening milik Najib. SRC International Sdn Bhd merupakan bekas anak perusahaan 1MDB. SRC dibentuk pemerintahan Najib tahun 2011 untuk mengejar investasi-investasi internasional dalam sektor sumber daya energi. Tahun 2012, SRC dipindah ke bawah Kementerian Keuangan Malaysia.

Najib sebelumnya berulang kali membantah dirinya melakukan pelanggaran hukum terkait skandal 1MDB yang mencuat tahun 2015, termasuk dugaan aliran dana dari SRC International. Namun dia mengganti Jaksa Agung Malaysia saat itu dan beberapa pejabat MACC agar penyelidikan 1MDB dihentikan di tengah jalan.

Selain aliran dana dari SRC, Najib juga diduga menerima aliran dana US$ 681 juta yang diselewengkan dari 1MDB. Dana itu diakui Najib sebagai donasi dari anggota keluarga Kerajaan Arab Saudi dan diklaim telah dikembalikan. Sejauh ini, MACC baru fokus menyelidiki aliran dana US$ 10,6 juta dari SRC, karena transaksinya terjadi melalui entitas Malaysia yang mudah dilacak. Aliran dana 1MDB lainnya diselewengkan melalui berbagai perusahaan dan bank asing.

Sumber: detik.com | Editor: Jandri





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved