Rabu, 08 Mei 2024
Kembalikan Formulir ke NasDem, Nasir Day: Terpanggil Pimpin Pekanbaru | Terlibat Peredaran Sabu, Tiga Orang Pria di Bangkinang Diringkus Polisi | PWI Riau Terima Surat Dukungan Resmi untuk HPN 2025 dari Pemprov Riau | Sat Lantas Polres Kampar Bersama ISDC Polda Riau Gelar Giat Police Goes To School di SMAN 1 Tambang | Peduli Palestina, Ribuan Mahasiswa dan Civitas Akademika Umri Gelar Aksi Unjuk Rasa | Tinjau Pembangunan Tribun Mini Lapangan Sri Serindit, Bupati: Ini Saksi Sejarah Kota Ranai
 
Ekbis
Sentimen Negatif Tekan Harga CPO, Harga TBS Riau Pekan Ini Turun

Ekbis - - Kamis, 15/03/2018 - 08:47:49 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru- Sejumlah sentimen negatif menekan harga crude palm oil (CPO) sehingga membuat harga tandan buah segar (TBS) mengalami penurunan, bahkan mengancam keberlangsungan industri kelapa sawit.


Kasi Pengolahan dan Pemasaran Perkebunan, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Riau, Tengku Neni Mega Ayu mengatakan, sentimen negatif tersebut seperti penurunan jumlah ekspor yang disebabkan berkurangnya permintaan impor minyak sawit mentah dari Tiongkok.

Selain itu, kondisi tersebut juga terkerek sentimen kenaikan pajak impor CPO di India yang turut menekan harga, sebagai salah satu negara pengimpor minyak makan terbesar di dunia, India mengerek pajak impor cpo dari 30 persen menjadi 44 persen, kemudian, tarif impor untuk cpo olahan juga naik dari 40 persen menjadi 54 persen.

Selain itu, sentimen dari pelarangan penggunaan minyak sawit di uni eropa juga masih ada, meski baru akan berlaku pada 2021 mendatang dan belum mendapat persetujuan semua negara, kebijakan tersebut tetap mengkhawatirkan pasar.

Sekretaris asosiasi petani kelapa sawit perkebunan inti rakyat Riau,  Karya Muslimat menambahkan, suplai minyak kedelai dan persediaan cadangan minyak nabati yang tinggi, juga membuat permintaan impor cpo ke tiongkok berkurang, juga menjadi penyebab turunnya harga tbs di Provinsi Riau.

"Riau sebagai daerah penghasil kelapa sawit terbesar di indonesia jelas terdampak akibat sejumlah sentimen negatif tersebut, kondisi tersebut juga dikhawatirkan dapat mengancam keberlangsungan industri kelapa sawit," katanya.

Sejumlah sentimen negatif tersebut menekan harga tbs kelapa sawit periode 14-20 maret 2018 yang kembali mengalami penurunan, menjadi Rp1.867,6 per kilogram untuk kelompok umur 10 sampai 20 tahun. [slt]

 





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved