Jum'at, 29 Maret 2024
Menguak Misteri Lailatul Qadar | Safari Ramadhan, Komut Beri Apresiasi Kinerja PLN Icon Plus SBU Sumbagteng | 303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres | Nekat Bobol Warung, Seorang Remaja Tertangkap Warga dan Diserahkan ke Polsek Siak Hulu | Koramil 02 Rambah Kodim 0313/KPR Rohul Berbagi Takjil pada Masyarakat | Tak Patut Ditiru, Viral Video Pungli Trotoar untuk Hindari Kemacetan
 
Nasional
JK Menolak Jadi Cawapres 2019? Jokowi: Tanyakan ke Beliau

Nasional - - Selasa, 27/02/2018 - 11:45:36 WIB

SULUHRIAU, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dikabarkan menolak menjadi calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019 nanti.

Saat disinggung mengenai hal itu, Jokowi meminta untuk menanyakan langsung ke JK. "Dicoba tanyakan ke Pak Jusuf Kalla," kata Jokowi saat ditemui wartawan usai meresmikan pabrik PT Kalbio Global Medika di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (27/2/2018).

Kabar soal penolakan JK ini berhembus saat keduanya melakukan pertemuan makan siang bersama di Kantor Wapres pada 6 Februari 2018 lalu. Ketika itu Jokowi dan JK menikmati makan siang hidangan dari Mufidah Kalla.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, di tengah pembicaraan soal investasi, ekspor, hingga Asian Games 2018, terselip permintaan Jokowi agar JK bersedia maju lagi di Pilpres 2019. Namun saat itu JK menolak, dengan alasan ingin fokus mengurus keluarga.

Tim Ahli Wapres Iskandar Mandji, yang dimintai konfirmasi soal informasi tersebut, tak mau bicara gamblang. Iskandar mengatakan pertemuan keduanya pada awal Februari lalu itu terjadi dalam suasana yang hangat dan kekeluargaan. Dia enggan menjelaskan soal pembicaraan yang menyinggung tentang duet Jokowi-JK jilid II.

Terkait soal permintaan PDIP mengenai usul JK soal cawapres Jokowi nanti dan soal tawaran kembali mendampingi mantan Wali Kota Solo tersebut, Iskandar menjelaskan adalah hal yang wajar jika PDIP meminta pendapat JK, karena saat ini hubungan keduanya sangatlah dekat.

"Karena kan Pak JK pernah bilang bahwa yang harus mendampingi Jokowi adalah sosok yang paham ekonomi dan sosok yang religius, serta ada perimbangan Jawa dan luar Jawa," terangnya.

"Lalu soal masa jabatan wapres itu kan masih debatable. Karena saat ini saya juga menyusun undang-undang ini di DPR," sambungnya.

Sumber: detik.com | Editor: Jandri





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved