Antisipasi Makin Banyak Ditutup, Ritel Modern Lakukan Redefinisi
Ekbis - - Kamis, 08/02/2018 - 08:25:43 WIB
SULUHRIAU, Pekanbaru- Ritel modern saat ini melakukan redefinisi dalam rangka mengantisipasi dampak dari kinerja industri yang stagnan disamping menjaga agar tidak semakin banyak ritel yang ditutup.
Banyaknya ritel yang ditutup disebut-sebut akibat penurunan daya beli masyarakat.
Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mandey di Pekanbaru mengatakan, berdasarkan analisis Aprindo, lambatnya pertumbuhan industri ritel antara lain disebabkan usia produktivitas masyarakat yang lebih cepat, berubahnya pola belanja ke online, adanya sikap menahan belanja karena situasi politik yang tidak kondusif, lebih gemar berplesiran serta memiliki deposito berjangka (time deposit).
Saat ini sejumlah toko ritel melakukan redefenisi dengan menyediakan fasilitas belanja dalam jaringan (daring) atau online agar bisa bertahan.
Di samping itu, pengelola toko juga harus jeli dalam mengobservasi serta mengkaji ulang lokasi toko, sehingga bisa memperoleh dampak yang lebih signifikan.
Lebih lanjut Roy, ritel tutup karena turunnya pendapatan yang tidak bisa digunakan untuk menutup biaya operasional.
Selain mengubah format dari konvensional ke daring sebagai salah satu solusi, toko ritel juga saat ini lebih selektif dalam memilih barang yang akan dijual. [slt]