Jum'at, 26 April 2024
Polisi Gerebek Bandar Narkoba Kampung Dalam, Ada yang Mencebur ke Sungai dan Satu Orang Diamankan | Ketua LPTQ: Pekanbaru Berpeluang Besar Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Tingkat Provinsi Riau | Tak Kantongi Izin, Disperindag Pekanbaru Segel Dua Gudang di Komplek Pergudangan Avian | laku Pencabul Bocah Hingga Hamil dan Melahirkan Ditangkap Polsek Siak Hulu | Lagi, Satnarkoba Polres Kampar Tangkap Pelaku Narkoba di Kebun Sawit Desa Kualu | KPU Provinsi Riau Buka Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubri-Wagubri 2024
 
Hukrim
Ustadz Abdul Somad Ditolak di Bali,
Barisan Umat Islam Riau minta Polisi Tindak Oknum Pengintimidasi

Hukrim - - Sabtu, 09/12/2017 - 17:00:58 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru- Rangkaian kegiatan tabligh dan tausyiahnya di Bali, Ustadz Abdul Somad mengalami beberapa kejadian yang kurang mengenakkan.

Mulai dari aksi penolakan kedatangan serta pencekalan kegiatan dari beberapa kelompok masyarakat Bali beberapa hari sebelum kedatangan Abdul Somad.

Kemarin siang, massa menggelar aksi penolakan terhadap Ustad Abdul Somad di Hotel Aston Convention Center sekitar pukul 14.30 Wita. Massa yang berjumlah sekitar 70 orang ini diantaranya berasal dari Patriot Garuda Nusantara (PGN) dan Komponen Rakyat Bali (KRB).

Setelah dicapai kesepakatan dalam mediasi tersebut, akhirnya pukul 19.15 Wita massa membubarkan diri. Kemudian pukul 19.45 Wita Ustad Abdul Somad meninggalkan Hotel Aston menuju Masjid Annur di Jalan Diponegoro untuk berceramah.

Menanggapi aksi ini, sejumlah pihak menyatakan sangat menyayangkan dan menyesali aksi penolakan tersebut. Apalagi dalam aksi tersebut, Abdul Somad dituduh telah menyampaikan ceramah yang intoleran, anti NKR, anti Pancasila, dan sebagainya. “Padahal justru dari sikap sebagian warga Bali yang menunjukkan tidak toleransi dan bisa mencederai Pancasila,” kata Ade Hasibuan, Ketua DPD FPI Riau yang tergabung dalam Barisan Umat Islam Riau (BUIR) pada Sabtu (9/12/2017)

Ade mengatakan dengan adanya sikap intoleran dan mengarah ke kriminal tersebut, ia bersama ormas lainnya yang tergabung dalam BUIR menuntut kepolisian untuk bersikap profesional.
Salah satunya yakni dengan melakukan penangkapan terhadap provokator unjuk rasa dan juga pihak-pihak yang membawa senjata tajam dalam aksi tersebut. “Jika tidak hari ini, Senin akan kita sampaikan tuntutan dan pernyataan sikap kita ke Polda Riau,” sebutnya.

Ade juga mengatakan jika tuntutan mereka tidak dipenuhi, ia bersama ormas lainnya akan melakukan aksi pemboikotan serupa untuk setiap kegiatan masyarakat Bali yang ada di Riau. “Kita tidak ingin ini terjadi, namun jika penegak hukum tidak profesional terpaksa kita melakukan aksi serupa,” ujarnya.

“Kami pikir setelah ada pengawalan dari TNI dan aparat keamanan di sana, kegiatan Ustad Abdul Somad berjalan lancar, namun yang terjadi malah demikian. Mestinya aksi tersebut tidak terjadi,” tutup Ade.

 stad Abdul Somad sendiri berdasarkan agendanya memiliki beberapa jadwal sejak Jumat(8/12/2017) lalu hingga besok. [yas,ckl)





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved