Jum'at, 29 Maret 2024
Menguak Misteri Lailatul Qadar | Safari Ramadhan, Komut Beri Apresiasi Kinerja PLN Icon Plus SBU Sumbagteng | 303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres | Nekat Bobol Warung, Seorang Remaja Tertangkap Warga dan Diserahkan ke Polsek Siak Hulu | Koramil 02 Rambah Kodim 0313/KPR Rohul Berbagi Takjil pada Masyarakat | Tak Patut Ditiru, Viral Video Pungli Trotoar untuk Hindari Kemacetan
 
Sosial Budaya
Ribuan Jamaah Padati Mesjid Annur Denpasar,
Ustazd Abdul Somad: Kata Siapa Saya Anti-NKRI?

Sosial Budaya - - Sabtu, 09/12/2017 - 11:38:55 WIB

SULUHRIAU- Ribuan umat Islam memadati Masjid An-Nur di Jalan Diponegoro Denpasar sejak sore hari kemarin.

Mereka berduyun-duyun datang untuk mendegarkan tausiah Ustazs Abdul Somad asal Riau.

Bahkan, meski acara yang dirangkaikan dengan Maulid Nabi Muhammad SAW itu digelar pukul 20.00 WITA, warga Muslim Kota Denpasar sudah memadati areal masjid sejak sore hari.

Saking antusiasnya, mereka sampai membludak hingga ke jalan raya. Polisi menutup akses jalan menuju Masjid An-Nur.

Ustazd Abdul Somad sendiri tiba di lokasi sekira pukul 20.10 WITA. Ia berangkat dari Hotel Aston Denpasar yang tak begitu jauh dari Masjid An-Nur.

"Umat membludak sampai ke jalan raya. Saya tadi salat di jalan raya," ujar Yadi, jemaah asal Denpasar, Jumat, (8/12/2017).

Begitu tiba, ribuan umat muslim langsung mengumandangkan takbir yang bersahut-sahutan. Salawat nabi pun berkumandang. Pada kesempatan itu Ustaz Somad sempat menceritakan pengalaman yang baru saja dialaminya. Ia mengaku sudah mendengar akan ditolak datang ke Bali.

"Saya sudah dengar ada yang mau demo. Begitu saya turun dari pesawat saya lihat gerombolan orang. Saya kira itu yang mau demo saya. Tidak tahunya bubaran kerja pegawai," kata Ustazd Somad berkelakar.

Sebelumnya, Ustazd Abdul Somad memang tertahan di Hotel Aston Denpasar. Sejumlah elemen ormas yang tergabung dalam Komponen Rakyat Bali (KRB) menolak kehadiran Ustazs Somad. Mereka menuding Somad penyebaran Khilafah yang bertentangan degan NKRI.

Sejumlah syarat diajukan kepada Ustazd Somad jika ingin menyapa umat di Bali. Ustazd rendah hati ini memenuhi permitaan massa demonstran yang salah satunya adalah menyanyikan lagu Indonesia Raya dan memekikkan NKRI harga mati.

Pada pembuka ceramahnya, Ustazd Somad mengaku perjalanan dakwahnya mulai dari Makassar, Pontianak, Bangka Belitung, di Bali inilah yang menurutnya paling luar biasa.

Ustazd Somad mengaku tak habis pikir ia dituding anti-Kebhinekaan, tak cinta pada NKRI. Menurut dia itu semua disebarkan oleh provokator.

"Apa betul saya anti NKRI? Kata siapa! Sebelum berangkat ke Mesir tahun 1998, 100 anak-anak Indonesia yang diberangkatkan mesti lulus tes Pancasila dan P4. Saya termasuk satu dari 100 siswa yang lulus tes itu. Bukan cuma bahasa Arabnya, tapi Pancasila dan P4," kata Ustazd Somad di Masjid An-Nur Denpasar.

Sepulangnya dari Mesir, Ustaz Somad melamar sebagai dosen di sebuah universitas. "Salah satu tes dosen adalah mesti cinta kepada NKRI," tegas dia.

Tak sampai di situ, Ustazd Somad kemudian menceritakan pengalamannya masuk ke kampung-kampung di pedalaman di berbagai daerah. Selain untuk berdakwah, ia mengaku menanamkan rasa cinta Tanah Air kepada anak-anak di pedalaman.

"Saya masuk ke kampung-kampung di pedalaman tiap Februari dan Agustus dalam setahun bertepatan dengan libur semester," tuturnya.

"Di Riau saya jalan 5 jam untuk sampai ke tepi sungai. Kami naik sampan 7 jam ke kampung pedalaman. Saya mengibarkan bendera Merah Putih bersama anak-anak desa tertinggal," Ustazd Somad menambahkan.

Jika ada isu yang mengatakan jika ia bagian dari kelompok radikal, anti terhadap NKRI maka ia memastikan hal itu tak benar.

"Itu pasti disebarkan oleh orang yang tidak punya paket data internet. Nontonnya cuma video pendek. Kita doakan orang menyebarkan isu itu diberi hidayah. Yang paling penting diberi Allah rezeki yang lapang agar bisa beli paket 4 GB, biar bisa nonton video ceramah sampai selesai bahwa Islam itu datang sebagai rahmatan lil 'alamin," kata Ustazd Somad.

Sumber: Viva.co.id | Editor: Khairul






 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved