Mau Buka Usaha Takjil Saat Ramadan? Perhatikan Hal-hal Ini
Ekbis - Editor: Jandri - Kamis, 25/05/2017 - 14:44:50 WIB
|
(Foto dtc/Grandyos Zafna)
|
TERKAIT:
SULUHRIAU, Jakarta - Jelang Ramadan, bisnis atau usaha dadakan kerap dilakukan banyak orang. Misalnya usaha makanan atau minuman berbentuk takjil saat menjelang waktu berbuka puasa.
Ketua Komite Pembinaan & Pengembangan UKM GAPMMI, Irwan Widjaja, menjelaskan ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam membuka usaha takjil saat bulan puasa. Salah satunya ialah faktor lokasi yang menentukan kelancaran dari bisnis tersebut.
"Usaha saat puasa itu tergantung dari letak posisinya. Posisi letak satu toko, itu sangat memengaruhi. Kalau dia berada di jalan raya, yang ramai di lalu-lalang, itu pasti akan lebih cepat dilihat orang dan lebih cepat dibeli konsumen," terang Irwan dilansir dari detikFinance, Kamis, (25/5/2017).
Jika dibandingkan dengan lokasi usaha di pinggir jalan, Irwan menjelaskan, toko atau usaha yang terletak jauh dari jalan raya memiliki customer atau pembeli yang terbatas. Irwan mengatakan perbandingan omzet usaha pinggir jalan biasanya lebih tinggi hingga tiga kali lipat dibanding usaha yang jauh dari pinggir jalan.
"Dibandingkan dengan toko-toko yang agak sedikit masuk, katakan dari pinggir jalan terus masuk gang. Itu kan orang enggak akan melihat kalau di dalam gang. Jadi paling customernya lingkungan sekitar situ. Peningkatan ya tentu tergantung dari lokasi toko itu. Kalau jalan raya pasti booming lah ya karena bisa dua tiga kali," katanya.
Lebih lanjut Irwan mengatakan, waktu menjalankan usaha juga menentukan peluang bisnis itu sendiri. Memilih waktu yang paling tepat dalam membuka bisnis dadakan saat bulan puasa menjadi hal yang perlu diperhatikan pelaku usaha. Jangan terlalu cepat dan jangan terlalu lama dalam menjajakan dagangan.
"Waktu menjadi hal yang sangat krusial, jadi otomatis makanan-makanan takjil seperti itu sangat membantu mereka (masyarakat) untuk berbuka. Risiko untuk basi juga tidak ada, karena mereka beli untuk langsung konsumsi, bukan disimpan. Karena orang-orang banyak mencari yang lebih instan," katanya. [jan,dtf]