SULUHRIAU, Pekanbaru- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Riau berkomitmen melakukan pengawasan dan pendampingan berkala terhadap bank perkreditan rakyat (BPR).

Langka ini bekerja sama dengan perhimpunan bank perkreditan rakyat indonesia (Perbarindo) Riau, apalagi kinerja bpr sepanjang tahun lalu cukup baik, terutama dari sisi aset dan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK). Sementara penyaluran kredit walaupun tumbuh namun melambat.

Kepala OJK Riau M Nurdin Subandi mengaku, pihaknya berharap perbarindo bisa menjaga pertumbuhan pada tahun ini, salah satu cara yang direkomendasikan kepada bpr adalah memperbanyak pelaksanaan in house training sehingga kualitas dan kapasitas pegawai BPR bisa terus meningkat, bisa juga melalui remunerasi.

"Pengurus bpr juga diharapkan mampu meningkatkan nilai bank, pada 2016 pertumbuhan aset BPR secara year on year mencapai 15,28 persen, pada 2015 hanya 11,57 persen," katanya.

Sedangkan penghimpunan dpk tumbuh 16,74 persen, pada 2015 hanya 16,54 persen dan pertumbuhan kredit tahun lalu hanya 8,68 persen, padahal 2015 pertumbuhannya 9,4.

Sementara itu, Ketua Perbarindo Riau Muhammad Indra Hadi mengatakan, selain peningkatkan kualitas, pihaknya juga akan aktif mendorong calon investor dan pemda yang ingin memiliki atau mengakuisisi BPR, sehingga bisa kuat dalam permodalan. (slt)