Jum'at, 26 April 2024
Polisi Gerebek Bandar Narkoba Kampung Dalam, Ada yang Mencebur ke Sungai dan Satu Orang Diamankan | Ketua LPTQ: Pekanbaru Berpeluang Besar Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Tingkat Provinsi Riau | Tak Kantongi Izin, Disperindag Pekanbaru Segel Dua Gudang di Komplek Pergudangan Avian | laku Pencabul Bocah Hingga Hamil dan Melahirkan Ditangkap Polsek Siak Hulu | Lagi, Satnarkoba Polres Kampar Tangkap Pelaku Narkoba di Kebun Sawit Desa Kualu | KPU Provinsi Riau Buka Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubri-Wagubri 2024
 
Gaya Hidup
Akan Digelar 28 Februari 2017, Sapi dan Babi Disiapkan untuk Prosesi Pernikahan Gaib

Gaya Hidup - - Jumat, 24/02/2017 - 10:10:21 WIB

SULUHRIAU, Katingan- Isay Djudae selaku damang Kepala Adat Kecamatan Katingan Tengah telah melakukan tenung (ilmu sihir untuk berkomunikasi dengan roh halus) untuk mempersiapkan ritual pernikahan antara Panglima Burung dan Sri Baruno Jagat Prameswari.

Sri Baruno disebut-sebut sebagai titisan Nyi Roro Kidul, sosok mitologis dari Jawa. Seekor sapi disiapkan untuk acara yang digelar sesuai ritual adat suku Dayak dalam pernikahan itu.

"Bahkan sudah disiapkan satu sapi, untuk dipotong saat prosesi pernikahan itu," ujar Ketua DPRD Katingan Ignatius Mantir L Nussa saat dihubungi, Kamis (23/2/2017) malam.

Ritual tenung itu mengundang mantri adat Desa Telok, Desa Mirah Kalanaman dan Desa Tumbang Manggu. Hasil tenung itu menyebutkan bahwa pernikahan tersebut harus dilaksanakan di rumah damang kepala adat Kecamatan Katingan Tengah, dengan sejumlah sesajen, di antaranya sapi, babi, ayam, dan lain-lain.

"Ibu Retno, yang mengaku utusan Sri Baruno, sudah menyerahkan sejumlah uang untuk membeli keperluan persiapan ritual pernikahan tersebut."

Rencananya, pernikahan itu akan dihelat secara adat Dayak pada Selasa, 28 Februari 2017. Kabar rencana pernikahan itu telah santer di kalangan masyarakat suku Dayak.

Kronologis kejadian, Retno semula mendatangi rumah Damang tersebut pada 12 Februari 2017 sekira pukul 16.00 WIB. Kepada Damang Isay Djudae mengatakan pernikahan itu harus dilangsungkan secara ritual adat Dayak.

"Kemudian Ibu Retno memberikan uang Rp16 juta kepada Damang dan mengatakan dirinya akan kembali lagi beberapa hari kemudian," katanya.

Retno kembali ke rumah Damang pada 19 Februari 2017 untuk memastikan tempat pelaksanaan pernikahan tersebut. Damang selanjutnya mengundang mantir adat Desa Telok, Desa Mirah Kalanaman, dan Desa Tumbang Manggu untuk melakukan tenung (ritual adat Dayak untuk menanyakan kepada roh) terkait rencana pernikahan tersebut.

Setelah itu, tanggal 21 Februari, Retno kembali ke lokasi dan menyerahkan uang total Rp80 juta untuk persiapan pernikahan tersebut. "Uang itu semua akan digunakan selama prosesi pernikahan." (okz)





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved