Jum'at, 29 Maret 2024
Safari Ramadhan, Komut Beri Apresiasi Kinerja PLN Icon Plus SBU Sumbagteng | 303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres | Nekat Bobol Warung, Seorang Remaja Tertangkap Warga dan Diserahkan ke Polsek Siak Hulu | Koramil 02 Rambah Kodim 0313/KPR Rohul Berbagi Takjil pada Masyarakat | Tak Patut Ditiru, Viral Video Pungli Trotoar untuk Hindari Kemacetan | Nuzul Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan
 
Nasional
Akan Beri Reward ke Polda-Polres Berprestasi
Kapolri: Jangan Hanya Kurir, Tangkap Tokoh Kunci Pengedar Narkoba

Nasional - - Kamis, 25/08/2016 - 09:24:28 WIB

JAKARTA, Suluhriau- Kapolri Jenderal Tito Karnavian memerintahkan jajarannya hingga tingkat Polsek untuk bekerja keras memberantas peredaran dan penyahlahgunaan narkoba.

Tito ingin penindakan kasus narkoba tidak hanya menangkap kurir. "Saya sudah sampaikan secara internal, yang ditangkap jangan hanya kurir-kurir, jangan yang hanya menerima barang, yang ngirim barang," kata Tito.

Tito menyampaikan ini dalam rilis pengungkapan 63,1 Kg sabu di Rupatama Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (24/8/2016). Kabareskrim Komjen Ari Dono Sukmanto, Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar dan Direktur IV Bareskrim Brigjen Dharma Pongrekun hadir dalam kesempatan itu.

"Tapi tokoh utama yang membiayai, yang menjadi master mind di jaringan, tokoh kuncinya itu yang dijadikan TO (target operasi) utama," sambungnya.

Sebab, lanjut Tito, jika hanya kurir-kurir dan pengedar bawah yang ditangkap dan proses hukum, maka jaringan narkoba akan tetap beroperasi. Mesinnya tetap jalan.

"Tapi yang kita harus tangkap dan kita berikan proses hukum, bila perlu diberikan tindakan tegas, itu adalah jantung jaringannya, yaitu tokoh yang membiayai. Besok ada rapat di jajaran Bareskrim, besok Pak Kabareskrim akan mengumpulkan, saya sampaikan. Jangan masyarakat disodorkan dengan pengungkapan kurir-kurir, pengungkapan kalau tokoh utama baru kita berikan jempol, penghargaan," sambungnya.

Tito memang menjanjikan akan memberikan penghargaan atau reward kepada satuan baik Polda maupun Polres yang berprestasi dalam mengungkap kasus narkoba. Prestasi itu akan dilihat dari beberapa aspek seperti kualitas, kuantitas maupun tingkat kerawanan peredaran narkoba di masing-masing daerah.

"Kalau Polda Metro Jaya ungkap narkotik 20 kilogram, itu bukan prestasi, karena di wilayahnya banyak kasus narkotik. Tapi kalau katakanlah Polda Gorontalo yang ungkap kasus narkotik 20 kilogram, itu prestasi," paparnya.

"Nilai barang bukti cukup besar cukup tinggi itu bagian indikator menilai prestasi. Tapi kalau ada daerah yang diduga banyak narkoba, tidak ada penangkapanungkap, ya diganti. Kalau banyak mengungkap, kasih reward," urainya.

Gelar Pertemuan dengan Kapolri dan Irwasum

Sementara itu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian pagi ini bertemu dengan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas). Pertemuan digelar di Kantor Kompolnas, Jl Tirtayasa VII Nomor 20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (25/8/2016).

Pertemuan digelar tertutup. Bersama Kapolri, terlihat juga Irwasum Komjen Dwi Prayitno.
Sampai berita ini diturunkan, pertemuan tertutup tersebut masih berlangsung. Polisi juga terlihat berjaga-jaga di sekitar Kantor Kompolnas.

Sumber: detik.com| Editor: Jandri





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved