ADVERTORIAL
Di Usia 59, Riau Terus Mendekati Realisasi Visi 2020
Pemprov Riau - - Rabu, 24/08/2016 - 10:24:17 WIB
|
Gubri saat pidato HUT Provinsi Riau ke 59
|
TERKAIT:
PEKANBARU, Seluhriau- Pada Agustus 2016 ini, Provinsi Riau yang dikenal dengan daerah Melayu ini sudah menunjukkan pembangunan pesat di berbagai bidang.
Asa dari pucuk pimpinan Riau yang kini dijabat Gubenur Arsyadjuliandi Rachman untuk
mewujudkan visi Riau 2020 dilakukan dengan berbagai langkah pembangunan.
Ini terbukti, beberapa sektor pembangunan Riau ini sudah dirasakan masyarakat. Kendati belum merata. Namun, secara bertahap ke arah itu akan terus digesa.
Saat peringati HUT Riau 9 Agustus lalu, Gubri Arsyadjuliandi Rachman menyampaikan, bahwa penyesuaian visi Riau 2020 dengan dinamika dan perkembangan saat ini brekelanjutan dilakukan.
Ia bertekad, Riau harus mampu menjadi pusat perekonomian dan pusat dari kebudayaan Melayu tahun 2020. Dengan begitu, masyarakat Riau akan merasakan kesejahteraan dan makmuran di Bumi Lancang Kuning ini.
Tahap demi tahap untuk mencapai visi-misi Riau 2020 sudah terbukti. Beranjak perkembangan perekonomian di Riau dapat dilihat dengan menurunnya jumlah pengangguran yang sebanyak 199.769 orang atau 6,72 persen pada Februari 2015
turun menjadi 176.978 orang atau 5,94 pada Februari 2016.
Gubri bersama pimpinan DPRD Riau saat acara HUT Riau ke 59
Kondisi ini ini dimbangi pula dengan peningkatan jumlah angkatan kerja pada Februari 2016 yang mencapai 2.978.238 orang. Jika dibandingkan pada periode yang sama tahun berbeda pada Februari 2015 lalu sebesar 2.972.014 orang, maka mengalami peningkatan.
"Ini salah satu fokus Pemprov Riau bagaimana terus meningkatkan ketersediaan lapangan kerja bagi masyarakat. Karena, hal ini sangat erat kaitannya dalam upaya pencapaian kemakmuran. Bagaimana akan makmur kalau tingkat pengangguran tinggi," katanya.
Berdasar data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Riau, jumlah penduduk miskin atau penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan di Riau hingga Maret 2016 tercatat sebesar 515.400 jiwa atau 7,98 persen.
Jumlah penduduk miskin Riau selama Maret 2016 itu mengalami penurunan sebesar 15.980 jiwa dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2015 yang berjumlah 531.390 jiwa atau 8,42 persen.
Menurutnya, penurunan penduduk miskin Riau ini akibat pertumbuhan ekonomi di Riau yang naik, inflasi turun. PDRB Riau juga mengalami kenaikan. Kerja keras Pemrov Riau melalui Arsyadjuliandi Rachman dapat pula dilihat dari besaran produk domestik regional bruto (PDRB) Riau tersebut berdasarkan harga pada triwulan satu tahun 2016 yang mencapai Rp162,19 triliun. Jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar 2,34 persen dibandingken dengan periode yang sama pada tahun 2015.
Tokoh masyarakar Riau dan pejabat kepala daerah pada HUT Riau ke 59
Banyak fakto yang mempengaruhi pertumbuhan itu. Namun yang tertinggi dari sektor lapangan usaha pengadaan listrik dan gas. Sedangkan pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen konsumsi akhir rumah tangga sebesar 6,41 persen.
Dari indikator PDRB, Provinsi Riau menempati urutan kelima PDRB terbesar di Indonesia dan
terbesar di Pulau Sumatera.
Tentunya, pembangunan Riau ini bukan hanya terletak pada majunya beberapa sektor saja, tetapi semua sektor harus berjalan, selain ekonomi, juga kesehatan, pendidikan, infrastruktur dan lainnya. "Ini akan terus kita lakukan berbagai program pembangunan," kata Andi sapaan akrab Gubri usai peringatn HUT Riau ke 59. (Advertorial Pemrov Riau)