Kamis, 25 April 2024
Lagi, Satnarkoba Polres Kampar Tangkap Pelaku Narkoba di Kebun Sawit Desa Kualu | KPU Provinsi Riau Buka Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubri-Wagubri 2024 | Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop Publisher Rights Bersama Ketua Dewan Pers | Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop ''Publisher | Cak Imin Nyatakan Kerja Sama dengan Prabowo di Pemerintahan Berikutnya | Prabowo-Gibran Resmi Ditetapkan Presiden-Wakil Presiden 2024-2029
 
Daerah
Kesal Permintaan Masyarakat Diabaikan,
DPRD Sebut Pemda Rohil Lebih Pentingkan Ganti Gorden dan Karpet

Daerah - - Rabu, 27/07/2016 - 10:53:42 WIB

BAGANSIAPIAPI, Suluhriau- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) menyesalkan sikap Pemerintah Daerah (Pemda) Rohil, yang menunda-nunda pekerjaan penyambungan jalan alternatif dari Sekeladi menuju Desa Sekapas, Kecamatan Rantau Kopar.

Jalan itu merupakan permintaan masyarakat saat dewan melakukan reses. Rasa tersebut meluap saat melakukan haering antara Pemda dengan DPRD Rohil di ruang aula sidang DPRD Rohil, Selasa (20/7/2016).

Pasalnya jalur jalan alternatif sebagai penghubung antara kecamatan tersebut yang hanya lebih kurang dua kilometer dari tahun ke tahun selalu ditunda pengerjaannya. padahal jalan tersebut merupakan akses vital bagi perekonomian masyarakat

"Jalan yang panjangnya hanya lebih kurang 2 Km sampai sekarang tak pernah disentuh. Padahal itu penting karna akses utama bagi masyarakat yang tinggal dipedalaman sana, masyarakat sangat membutuhkan jalan itu, bahkan masyarakat di desa merasa tersisih akibat matinya akses yang tak bisa dilalui," ucap Afrizal kepada wartawan, Selasa (26/7/2016).

Afrizal menilai Pemda Rohil lebih mementingkan pengadaan pengantian gorden dan karpet dari pada infrastruktur jalan untuk masyarakat.

Tidak hanya itu, pemda Rohil juga lebih memilih mengadakan penambahan mobil dinas untuk SKPD, sepeda motor dan leptop, ketimbang memperhatikan nasib masyarakat banyak.

"Untuk menyelesaikan pekerjaan yang menelan biaya sekitar Rp 3 miliar demi kepentingan masyarakat hingga sekarang belum juga terealisasikan," tegas politisi Golkar tersebut.

Parahnya lagi, sambung Afrizal, anggaran untuk pelaksanaan pekerjaan terebut yang sudah ada dalam APBD murni 2016, ditunda dan dimasukkan ke dalam anggaran tahun 2017.

"Kalau ditunda terus kapan masyarakat yang berada di desa Sekapas menikmati kemudahan akses jalan dan kenyamanan yang dijanji-janjikan oleh pemerintah. Mirisnya, didesa sekapas sana listrik juga tergolong langka," jelas Afrizal.

Anggota Komisi A ini juga sangat berharap kepada pemerintah daerah agar bisa memperhatikan masyarakat-masyarakat yang terisolir, salah satunya dengan mempermudah akses jalan sebagai nadi perekonomian masyarakat. (jmn)





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved