Dewan Ulama Saudi: Pokemon tidak Islami, Promosikan Zionisme
Religi - - Rabu, 20/07/2016 - 20:53:49 WIB
SULUHRIAU- Dewan Ulama Arab Saudi mengumumkan fatwa, bahwa sikap mereka selama 15 tahun terakhir tidak berubah terkait game Pokemon dan semua produk yang terkait dengannya.
Game buatan Jepang itu dinilai tidak Islami, merupakan propaganda pemikiran evolusi ala Charles Darwin, sehingga tidak sepatutnya dimainkan oleh anak-anak muslim.
Fatwa ini tidak menyinggung sama sekali permainan Pokemon Go yang sedang marak di dunia sejak dua pekan terakhir. Kendati demikian, momentum dirilisnya fatwa baru disinyalir karena popularitas game ponsel itu di nyaris semua negara, termasuk Timur Tengah.
"Selain mengajarkan pandangan evolusi, mengandung unsur politeisme, Pokemon juga memiliki unsur perjudian yang bertentangan dengan ajaran Islam," seperti dikutip dari naskah fatwa tersebut, dilansir kantor berita Reuters, Rabu (20/7/2016).
Tak cuma itu, Pokemon dianggap mengadung simbol-simbol ajaran agama lain. Di antaranya adalah Shinto, Kristenitas, Freemanson, serta mendukung agenda Zionisme global.
Fatwa ini pertama kalir dikeluarkan oleh Dewan Ulama Negeri Petro Dollar karena popularitas serial animasi Pokemon pada 2001. Adapun di Timur Tengah, permainan Augmented Reality Pokemon Go banyak dimainkan di Kuwait dan Mesir.
Di Mesir, fatwa ulama telah dikeluarkan terkait Pokemon Go. Abbas Shuman selaku ulama sekaligus Wakil Rektor Universitas Al Azhar, Mesir menilai pemain akan terus menatap layar ponsel, sehingga efeknya sama seperti orang kecanduan minuman keras. Dia pun mengusulkan supaya Pokemon Go dilarang oleh pemerintah Mesir.
"Permainan ini membuat orang linglung di jalanan, tidak awas pada lingkungan sekitar pandangan terpaku pada layar ponsel," kata Abbas.
sumber: merdeka.com