Sabtu, 27 April 2024
Polsek Tambang Tangkap Pelaku Narkoba di Depan SPBU Rimbo Panjang | Mantan Bupati Inhil Indra Muchlis Adnan Meninggal Dunia, Pj Gubri Sampaikan Ucapan Duka | Kapolda Riau M Iqbal: Jangan Ada Lagi Diksi Kampung Narkoba di Pekanbaru, Sikat Habis! | Peringatan 78 Tahun TNI AU Masyarakat Riau akan Disuguhi Aneka Atraksi di Lanud Roesmin Nurjadin | SULUHRIAU, Pekanbaru – Ribuan pendaftar calon anggota Polri dari 12 kabupaten/kota memenyhi halama | Sumringahnya Timnas Indonesia di Piala Asia U-23 2024 setelah Kalahka Korsel Melalui Adu Penalti
 
Internasional
Percobaan Kudeta di Turki
104 Tentara pro-Kudeta Turki Tewas, Juga 41 Polisi dan 47 Warga Sipil

Internasional - Editor: Jandri - Sabtu, 16/07/2016 - 16:36:00 WIB

ANKARA, Suluhriau- Sekitar 104 tentara pembangkang yang terlibat upaya kudeta di Turki telah tewas. Mereka tewas saat berhadapan dengan pasukan militer dan polisi Turki dalam upaya kudeta untuk menggulingkan pemerintahan Turki.

"Upaya kudeta telah gagal," tegas Jenderal Umit Dundar yang ditunjuk sebagai pejabat sementara kepala militer Turki, seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (16/7/2016).

Dikatakan jenderal tersebut, selain 104 tentara pelaku kudeta yang tewas, 90 orang lainnya tewas dalam percobaan kudeta yang dimulai pada Jumat, 15 Juli malam waktu setempat.

Ke-90 korban jiwa tersebut termasuk 41 polisi dan 47 warga sipil. Jenderal Dundar juga menambahkan, banyak komandan militer yang dibawa ke tempat-tempat yang tidak diketahui.

Sementara itu, lewat akun Twitter, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyerukan masyarakat untuk tetap berada di jalan-jalan. Erdogan mengingatkan untuk mewaspadai timbulnya pergolakan baru.

Ssejauh ini, sebanyak 1.563 personel militer telah ditangkap usai kudeta singkat yang dilakukan sebuah faksi militer itu. Dalam kudeta yang dimulai pada Jumat, 15 Juli malam waktu setempat, para tentara pembangkang sempat menguasai jembatan-jembatan dan menduduki sejumlah kantor media.

Presiden Erdogan menuding ulama ternama Fethullah Gulen yang bermukim di Pennsylvania, AS sebagai dalang kudeta militer yang gagal ini. Namun tuduhan ini dibantah keras Gulen yang merupakan musuh Erdogan.

Ulama berumur 75 tahun itu, dulunya merupakan sekutu erat Erdogan. Namun keduanya berseteru dalam beberapa tahun terakhir seiring Erdogan mencurigai gerakan Hizmet yang dipimpin Gulen. Keberadaan gerakan tersebut belakangan ini menonjol di masyarakat Turki, termasuk media, kepolisian dan pengadilan.

Gulen pindah ke AS pada tahun 1999, sebelum dia dikenai dakwaan pengkhianatan di Turki.

Sumber detik.com





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved