Jum'at, 26 April 2024
Polisi Gerebek Bandar Narkoba Kampung Dalam, Ada yang Mencebur ke Sungai dan Satu Orang Diamankan | Ketua LPTQ: Pekanbaru Berpeluang Besar Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Tingkat Provinsi Riau | Tak Kantongi Izin, Disperindag Pekanbaru Segel Dua Gudang di Komplek Pergudangan Avian | laku Pencabul Bocah Hingga Hamil dan Melahirkan Ditangkap Polsek Siak Hulu | Lagi, Satnarkoba Polres Kampar Tangkap Pelaku Narkoba di Kebun Sawit Desa Kualu | KPU Provinsi Riau Buka Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubri-Wagubri 2024
 
Sosial Budaya
Pengelolaan Wakaf di Riau Belum Maksimal

Sosial Budaya - - Rabu, 29/06/2016 - 23:26:19 WIB

PEKANBARU, Suluhriau- Wakaf merupakan salah satu potensi yang bernilai ekonomi bagi umat Islam yang sangat besar.

Namun penerima (nazhir) wakafnya pada umumnya belum mampu mengola wakaf secara baik dan produktif. Sehingga sektor yang sedianya berpotensi besar dan mampu menjadi salah satu pilar pembangunan ekonomi umat ini belum tergali.

Hal itu dikatakan Sekretaris Badan Wakaf Indonesia (BWI) Riau, Irhas. Meski umat islam menyadari bahwa wakaf merupakan salah satu sumber ekonomi namun hingga saat ini hanya sedikit yang dimanfaatkan secara maksimal dan produktif, padahal wakaf mempunyai cakupan pemanfaatan yang luas dan tidak sekedar untuk membangun masjid saja.

Peran dan fungsi wakaf sebagai instrumen pengembangan ekonomi umat sangat besar, tapi pengembangan wakaf produktif di indonesia kurang dimaksimalkan dengan benar, karena kualitas sumber daya manusia (SDM) yang mengelola dana wakaf.

Data BWI, Nadzir atau pengelola wakaf yang profesional hanya 30 persen, sisanya 70 persen kurang profesional, sehingga wajar dalam pendayagunaan wakaf di indonesia kurang produktif.

Irhas yang juga kepala bidang penerangan agama Islam, zakat dan wakaf, Kemenag Riau mengatakan kerja sama tiga lembaga dalam penyaluran dana wakaf dalam konteks mengembangkan koperasi jasa keuangan syariah (KJKS) dan Baitul Maal Wattamwil (BMT) sangat dibutuhkan. Sebab langkah tersebut menciptakan produktivitas mendayagunakan wakaf sebagai instrumen kesejahteraan umat, melalui kerja sama tersebut akan ada model sinergi antara ketaqwaan dan kewirausahaan. (slt)
 





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved