SULUHRIAU- Musyabaqah Tilawatil Quran (MTQ) mulai dari tingkat kelurahan, kecamatan hingga tinggak kota untuk tahun 2016 usai dilaksnaakan.
Setiap tahun Pemko Pekanbaru melaksanakan kegiatan religius ini secara berjenjang. Tujuanya salah satu akan mendorong program wajib mengaji dan upaya membetuk warga Pekanbaru menjadi insan qurani yang pada akhirnya terwujudnya Pekanbaru ini sebagai "Kota Metropolitan yang Madani".
Pada 9 hingga 14 April 2016, digelar MTQ tingkat Kota Pekanbaru ke 49. Tahun ini memperlombakan 7 cabang Tilawah, cabang Hifzil Qur'an, Tahfiz Qura'an, Tafsir Qur'an, Khottil Qur'an, Fahmil Qur'an, Syarhil Qur'an dan cabang Musabaqoh Menulis Ilmiah Al-Quran (MMQ).
Wako Pekanbaru Firdaus, menggunting pita pelaksanaan MTQ tingkat Kota ke 49.
Ratusan qari-qariah sebagai peserta disetiap golongan dari cabang yang diperlombakan dalam MTQ ini sudah dipersiapkan dengan matang mulai dari bawah. Ini membuktikan lomba membaca dan melafalkan ayat-ayat Alquran ini merupakan salah satu siar agama yang dianggap sangat penting oleh pemerintah Kota "Bertuah" ini.
Membaca Alquran ini memang sudah menjadi budaya umat Muslim sejak dulu. Selepas shalat magrib hingga Isya, para orangtua selalu mengajak anaknya pergi mengaji ke mesjid dan mushalla. Anak-anak dan remaja kala itupun begitu antusias dengan kegiatan keagamaan ini.Namun, kini zaman telah berubah, anak-anak dan remaja mulai enggan mengaji dan mengkaji Alquran di mesjid atau mushalla, bahkan di rumah. Tidak heran, tempat-tempat ibadah itu mulai sepi dari seni bacaan lafaz-lafaz ayat Alquran anak-anak dan remaja mengaji.
Melihat kondisi ini, Pemerintah Kota Pekanbaru bersama Kemenag berkomitmen bagaimana mengembalikan atau menjadikan Alquran sebagai pegangan dan petunjuk hidup.
"Alquran bukan sekedar pajangan, bukan pula hanya sekedar dibaca dan dilafalkan untuk diperlombakan. Tetapi lebih dari itu, dikaji isi dan kandungannya agar dapat dijadikan landasan dan praktek dalam kehidupan masyarakat," kata Walikota Firdaus, MT.
Maka tiap tahun Pemko meningkatkan kualitas pelaksanaan MTQ dan terus mendorong bagaimana Alquran bisa menjadi pedoman hidup untuk mewujdukan masyarakat qurani.
* Sekolah Mengaji
Maka Pemko bersama Kemenag Pekanbaru gencar mencanangkan program gerakan masyarakat magrib mengaji (Gemar mengaji).
Wawako Ayat Cahyadi menyerahkan piala bergilir ke Kecamatan Marpoyan Damai juara I MTQ ke 49.
Tidak hanya itu, Pemko juga memprogramkan wajib mengaji di sekolah sebelum pejalaran di mulai, dan di sekolah juga setiap tahun diadakan khatam Alquran, bahkan upaya-upaya ini terus ditingkatkan. Sehingga sekarang sudah ada pula program sekolah mengaji.
Terkait cita-cita Kota Madani, kata "Madani" dalam mindset sebuah kota yang sangat nyaman, tentram dan damai. Modernitas serta spritualitas yang terjadi di sebuah tidak saling bertentangan. Walikota Firdaus, MT, dalam berbagai kesempatan mengatakan, roh dari pembangunan kota menuju metropolitan ini, masyarakatnya agamis, hidup rukun, peduli lingkungan, saling bekerjasama dan saling tolong menolong dengan lingkungan yang bersih, cerdas intelektual dan cerdas spiritual.
Kinipun dalam implementasinya Pemko Pekanbaru tengah menggesa membangun lembaga pendidikan yang mengarah kepada pembentukan karakter masyarakat. Seperti SMP Islam Madani. (advertorila Pemko Pekanbaru)